Mengabadikan Cinta Sejati



Kehilangan seseorang yang telah menjadi belahan jiwa adalah peristiwa tersulit yang dihadapi seorang manusia. Bahkan mungkin, itu adalah ketakutan terbesar bagi seorang wanita, ditinggalkan suami untuk selama-lamanya. Hal itu pula yang menimpa seorang Fira Basuki. Dalam waktu yang singkat, ia harus mengalami suka dan duka sekaligus.

Buku ini dibuka oleh ungkapan cinta Fira Basuki pada almarhum suaminya, Hafez, melalui tweet di akun twitternya. Pemimpin redaksi majalah Cosmopolitan Indonesia itu sebenarnya ragu untuk memulai menulis buku ini. Tapi karena cintanya yang begitu besar, akhirnya ia menulis juga. Ini adalah persembahan cinta, yang benar-benar ditulis dari hati.

Masa kecil Fira dan Hafez mendominasi bab-bab awal. Berlanjut pada kisah pertemuan mereka di tanggal 17 November 2010 pada ajang Cosmopolitan Star Search. Sebuah ajang pencarian bakat menyanyi, di mana Fira menjadi juri  dan Hafez menjadi pengiring gitar salah satu peserta, yang tak lain adalah Tantry, adiknya. Mereka sama-sama terpesona. Meskipun Hafez jauh lebih muda dari Fira, hal itu tidak mengurangi kesungguhannya untuk membina hubungan serius. Fira sendiri merasa mantap bahwa Hafez adalah orang yang tepat untuknya.

Setahun kemudian (25 November 2011) mereka menikah. Kebahagiaan itu bertambah ketika sebulan kemudian Fira Hamil. Tapi, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Ketika janinnya berusia empat bulan, Hafez meregang nyawa akibat serangan Aneurisma saat berada di Jogja.

Saya harus bagaimana? Selain menerima, pasrah dan ikhlas. Saya memiliki pilihan untuk menerima atau tidak menerima. Di Jum’at, 16 Maret 2012, tertulis takdir Hafez untuk meninggalkan dunia fana. Tertulis takdir untuk saya memulai hidup di dunia fana, tanpanya. (Halaman 84)

Fira berduka. Hafez bukan hanya menjadi suami yang baik, tapi juga menjadi Ayah yang bertanggung jawab bagi Syaza, putri Fira yang kini beranjak remaja, dari pernikahan pertamanya. Hafez tidak akan pernah melihat anak-anaknya tumbuh, seperti keinginannya. Bahkan Kiad, putrinya yang lahir pada Agustus 2012 tak pernah merasakan dekap hangat Ayahnya.

Ternyata hidup saya bukan saya yang menulis. Ternyata, saya seorang penulis, tidak kuasa akan tulisan cerita hidup saya. Saya harus menyerah pada garis tangan hidup saya yang ditulis oleh sang Mahapenulis, Mahapujangga. (Halaman 98)

Lewat buku ini, Fira mengajak kita untuk memaknai kesabaran dan keikhlasan ketika menghadapi peristiwa kematian. Betapa ia bangga pernah menjadi orang yang paling dicintai oleh almarhum suaminya. Fira juga bertekad mengabadikan nama Hafez sebagai sebuah yayasan pondok di daerah Bekasi yang sekarang mulai dirintis pembangunannya. Ia harus kuat demi anak-anaknya.

Saya belajar sabar untuk menanti saat-saat yang kian membahagiakan. Saya ingin hidup hingga tua untuk melihat Syaza dan Kiad berhasil dan membanggakan. Saya harus hidup untuk mereka. Ini berarti saya harus menarik panjang lagi tali sabar saya hingga saat saya meninggal nanti, untuk bertemu Hafez. (Halaman 133)

Buku ini dilengkapi dengan CD yang berisi lagu Love You So Much. Liriknya ditulis oleh Tantry, sebagai bentuk sayangnya pada Fira dan Hafez. Selain itu, buku ini juga dilampiri lima buah cerpen dan memuat catatan dari sahabat-sahabat Fira dan Hafez, seperti Susan Bachtiar, Alvin Adam, Widi Mulia, Lukman Sardi, Ayu Dewi dan lain-lain. Mereka semua berharap Fira bisa survive menghadapi ujian itu. Dan Fira Basuki  telah mengabdikan diri, menulis dengan segenap jiwa dan perasaannya demi keabadian cinta sejatinya.
 
Wimar Witoelar, yang biografinya pernah ditulis oleh Fira memberikan komentarnya, “Barangkali itu kekuatan Fira Basuki sebagai penulis, yang hanya bisa saya ceritakan dari perpektif awam. Fira bisa menulis fiksi dengan kesan bahwa itu kehidupan nyata, dan Fira bisa menulis nonfiksi seakan-akan itu sebuah cerita. Bukan dalam arti kompromi dengan fakta, tapi dalam arti memberi warna dan sentuhan pada fakta nonfiksi. (Halaman 182) 


Judul Buku          : Fira dan Hafez
Penulis                 : Fira Basuki
Penerbit              : Grasindo
ISBN                      : 978-602-251-101-4
Tebal                     : 252 Halaman
Terbit                    : Juni 2013 (Cetakan pertama), September  2013 (Cetakan kedua)
 

You Might Also Like

2 comments

  1. santi, aku masukin grup IRC yaaa, biar bisa saling BW ke blog peserta lain ^_^

    ReplyDelete