Puisi memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan esai atau cerita pendek. Puisi lebih mudah diingat, dilantunkan sebagai lagu, dibacakan dengan lantang dalam pertemuan, atau dibagikan dalam media sosial.
Puisi dapat menggetarkan jiwa, apalagi jika puisi itu ditulis dari hati berdasarkan pengalaman nyata yang tragis. Seperti puisi-puisi dalam buku kumpulan puisi Poems for Palestine ini, yang menggambarkan tragedi dan kebrutalan agresi zionis penjajah yang sekarang terjadi di Palestina, khususnya Gaza.
Salah satu puisi dalam buku ini, If I Must Die, yang ditulis oleh Reefat Al-Areer bertahun-tahun sebelumnya, telah menjadi puisi yang paling banyak dibaca, dibagikan, serta dibuat muralnya di berbagai belahan dunia pada akhir tahun 2023.
Puisi ini mengetuk hati banyak orang di seluruh dunia dan (bukan tidak mungkin) akan menjadi puisi yang melegenda. Sejarah telah mencatat, beberapa hari setelah Reefat membagikan puisi ini di laman media sosialnya, yang bersangkutan syahid karena bombardir entitas zionis penjajah. Sampai hari ini, jasadnya masih masih belum dapat ditemukan karena terjebak di bawah reruntuhan.
Apa yang menimpa Palestina, khususnya Gaza, bukan hanya sekadar penjajahan, tetapi pembersihan etnis, genosida, dan domisida. Atas nama kemanusiaan, gencatan senjata permanen harus terus disuarakan, bantuan kebutuhan hidup harus diupayakan masuk, embargo senjata harus dilakukan, serta pemulihan kembali infrastruktur menyeluruh.
Puisi-puisi dalam buku ini membawa spirit untuk mendukung segala upaya tersebut. Puisi-puisi yang menolak penindasan yang dinormalisasi. Puisi-puisi yang bersuara dan berteriak, ketika sebagian besar orang di dunia memilih tak acuh dan diam.
Buku Poems for Palestine bisa di-download gratis di sini:
https://publishersforpalestine.org/2024/02/13/poems-for-palestine-chapbook-launch/Selamat membaca dan dipersilakan untuk menyebarkannya (tetapi tidak untuk diperjualbelikan)!
Judul Buku: Poems for Palestine
Penerbit: Publisher for Palestine
Pengarang: Refaat Al-Areer, Fady Joudah, Hiba Abu Nada, Olivia Elias, Samer Abu Hawwash, Maya Murry, Ahlam Bsharat, Basman Aldirawi, Ghassan Zaqtan
Ilustrator: Jana Traboulsi, Gabriela Araújo, Rand Salim Hammoud, Eline Van Dam, Aly S.Elsayed, Hassan Manasrah
#ceasefirenow #permanentceasefire #stopgenocide #endtheoccupation
#ceasefirenow #permanentceasefire #stopgenocide #endtheoccupation
No comments