1000 Puisi Untuk Ibu

Suatu pagi.. di Car Free Day


FLP Solo Raya Present
“Dari Solo, 1000 Puisi Untuk Ibu”


Mother..
you could be like a star
you coluld be like a moon
you could be like a sun
you could be like a sky
you could be like a rainbow
you could be like an ocean
All the words in the world
Is not enough to figure out
About you..
You could be..  everything



“Sketsa Bayang”

Tlah ku sandarkan letih pada ujung sujudku
Tlah ku maafkan sgala keterbatasan diri
Ku ingin singgah, sebentar saja!
Sekedar meluluhkan resah tak berkesudahan

Tapi, tak jua ku temui.. di sini atau di sana
Semua seakan luruh, rapuh tak pedulikan peluh
Sketsa yang hilang dalam bayang
Rindu menderu mendera
Selaksa rumput basah terpapar gemintang
Izinkan ku rengkuh cahyamu
Tuk terangi sudut-sudut imaji
Dalam ruang batin terdalamku
Karena.. tak pernah ku tahu
Ada dan tiadamu

Tlah ku lukiskan sebuah asa
Pada tonggak kenangan masa silam
Tlah ku pahat kuat sosokmu
Di bias bening sanubariku




(Sweet poem from Syifa Qurota A’yun)
Ibu..
Rindumu adalah
Do’a-do’a yang menggetarkan jagad raya
Dan semesta mengamininya

Ibu..
Merindumu adalah
Do’a dalam sunyi dan kata tak terucap
Ibu..
Rinduku dan rindumu tak pernah genap
Tak berbanding, tak setara

Ibu..
Jika merindumu adalah dunia seisinya
Maka rindumu
Dunia, semesta, Jagad raya
Dan Tuhan jadi saksinya

Rindu ibu..
Cinta semesta
Kasih Tuhan bertabur kemuliaan
Kasih tanpa syarat!





 

 Di tengah-tengah acara
Eh, ada pak Jokowi..
Kita todong aja yuk!
Suruh bikin puisi plus bacain juga..





Daaaaan.. ini dia puisi pak wali kota itu
Cekiproooot...




Ibu..
Selalu memberikan cinta
Selalu menyinari
Dan tak pernah mendapatkan apa-apa
Cinta dan sinarnya tiada henti

(simpel, tapi daleeem ya)








Sehari sesudahnya, muka-muka tersebut di atas bertebaran di koran-koran lokal seperti Solopos, Joglo Semar, Suara Merdeka, Jawa Pos dan Tribun Jogja! Sesuatu yak?! Ahihihihi...

You Might Also Like

No comments