Pempek Ny. Kamto, Pempek Favorit



Kalau ditanya, apa makanan favoritmu? Jawabanku banyak, hehe.. tapi yang tidak pernah terlewatkan adalah pempek. Entah kenapa aku begitu menyukai makanan khas Palembang itu. Saking doyannya, pernah suatu kali, aku bela-belain jemput sahabatku yang baru pulang backpacker dari Palembang, ke stasiun yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Kenapa? Ya karena ada udang di balik pempek, eh ada maunya. Tidak lain tidak bukan ya nodong oleh-oleh pempeknya itu. Bahkan sahabatku itupun nyelutuk, “Udah, kamu nyari suami orang Palembang aja biar hobimu makan pempek bisa terpuaskan!” Waks, gedubrak! Abaikan.. :D

Berburu pempek di daerahku memang susah, apalagi mencari yang cita rasanya sama atau minimal miriplah dengan daerah asalnya. Jarang ada orang yang berjualan pempek. Kalaupun ada, satu dua warung, tapi rasanya nggak banget deh. Perbandingan antara daging ikan dan tepungnya paling hanya sekitar 10 : 90. Jadi bisa dibayangkan rasanya sangat dominan tepungnya. Apalagi yang hanya jualan dengan gerobak dorong. Suatu kali, aku menemukannya di pinggir jalan. Dan terjadilah sebuah percakapan antara aku dan mas penjual pempek itu.

“Pempeknya satu berapa, mas?”
“Seribu.”
“Waks, serius mas? (Dalam hati kaget, murah pake banget! Curiga!) mmm, yang kulit ada nggak mas?”
“Nggak ada, cuma kapal selam doang.”
“Yauda, bungkus lima deh mas!” (Dalam hati tambah kaget lagi, itu kapal selam pas dipotong-potong, nyembul isi telornya yang cuma sak uprit). Ya sudahlah, tanggung.. masak nggak jadi beli. Biarin aja buat obat pengin.
“Ngomong-ngomong, mas asli Palembang ya?”
“Bukan mbak, asli sini.. deket tuh rumahnya.”
“oooo..” (Pantes, logatnya juga medhok banget. Tambah curiga :D)

Sesampainya di rumah, langsung menikmati pempek ‘jadi-jadian’ itu dan taraaaa.. puih, rasanya lebih mirip Jadah (makanan khas jawa yang terbuat dari tepung ketan dicampur kelapa). Udah gitu, teksturnya sangat keras dan rasanya hambar, tidak ada aroma ikannya sama sekali. Uuggh, kecewa aku kecewa. Sejak saat itu, kapok jajan pempek dorong.

Sampai suatu hari, aku dapet rekomendasi dari seorang temen kalau di Solo ada resto pempek yang rasanya dapat dipertanggungjawabkan. Langsung deh diburu.. Namanya ‘Pempek Ny. Kamto’  Asli 10 Ulu Palembang. Restonya nggak begitu besar, hanya sebuah ruko. Cukup mungil tapi bersih.  Dan ada sertifikat halal dari MUI juga lho, jadi bagi kamu yang muslim tidak perlu khawatir kalau mau mampir makan. Begitu masuk resto yang interiornya didominasi warna merah dan coklat ini, kita bisa langsung memilih menu yang disediakan. Tentunya dengan sambutan ramah mbak-mbak dan mas-mas yang selalu tersenyum. Ini adalah nilai plus dalam usaha bidang perdagangan.

Menu-menu yang disediakan antara lain pempek Kapal Selam, Kulit, Lenjer, Bulat, Lenggang, Keriting, Tahu, dan Tekwan. Pempek dibuat dari daging ikan, tepung, telor ayam, air matang dan garam. Ikan yang biasa digunakan adalah ikan belida dan ikan tengiri. Harganya cukup bersahabat, hanya berkisar antara Rp. 6.000an sampai Rp. 10.000an. Pempek disajikan dengan irisan timun yang dipotong dadu dan saus hitam kecoklatan yang disebut cuka. Cuka dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi, cabe rawit tumbuk, bawang putih dan garam. Bagi yang tidak suka pedas, jangan khawatir! Karena bumbu di sini dibedakan menjadi manis dan pedas, dan ditempatkan dalam botol yang berbeda. Bagi yang kurang puas kalau hanya makan pempek saja, bisa ditambah ‘extra toping’ yang berisi bihun dan mi kuning. Untuk extra toping, kita hanya terkena tambahan Rp. 1.000 saja. Nah cukup murah kan? Untuk minumannya, disediakan teh hangat, teh botol, air mineral dan air dalam kemasan lainnya.


Pempek Kapal Selam Extra Toping


Pempek Kulit Extra Toping




Bumbu Pempek
 
Oiya, jangan lupa ya kalau di ‘Pempek Ny.Kamto’ juga memberlakukan pajak 10% untuk yang dimakan di tempat. Tapi, itu semua impas kok dengan pelayanan, kebersihan dan yang paling penting adalah jaminan rasanya. Kalau aku pribadi, paling suka dengan pempek kulitnya, karena tengirinya begitu terasa. Untuk yang lainnya, rasanya juga tidak mengecewakan. Benar-benar cita rasa khas Palembang, tidak kurang, tidak lebih. Kalau kata pak Bondan sih, maknyus! Kadang aku berfikir, ingin sekali-kali membungkus pempek dan menikmatinya dibawah Jembatan Sungai Bengawan Solo. Jadi pura-puranya, kita menikmati pempek di Jembatan Ampera sambil menikmati keindahan Sungai Musi, hehe.. abaikan!

 
Foto lokasi tampak depan (diambil dari web cityguide kapanlagi.com)
Lokasi ‘Pempek Ny. Kamto’ ini cukup strategis lho, berada di tengah kota. Hanya sekitar 500 meter sebelah timur mall terbesar di Solo, Solo Paragon. Tidak terlalu jauh dari Stasiun Balapan. Tepatnya di Jalan Yosodipuro No. 100 Solo. Mau tahu lokasinya lebih detail? Bisa dicek di Streetdirectory ya! Baru-baru ini, Pempek Ny. Kamto juga buka cabang di dalam mall Solo Paragon. Sebelum membuka cabang di Solo, Pempek Ny. Kamto telah berjaya lebih dulu di Yogyakarta, tepatnya berlokasi di sebelah Mall Ramai, Malioboro. Dan kini, perkembangannya sudah merambah sampai ke Semarang. Rasa pempeknya, sama-sama mantap dan nendang (bolaaa kaliii) di lidah. So, bagi kamu-kamu penyuka pempek, boleh deh sekali-kali dibuktikan. Dijamin nggak bakalan kecewa deh!

Untuk lokasi yang di Solo, biar lebih jelas, silahkan cek peta streetdirectory di bawah ini :
 
Sstt.. petanya bisa digeser-geser lho! Selamat berburu pempek! ^_^


“Pempek Ny. Kamto”
Asli 10 Ulu Palembang
Jl.Yosodipuro No. 100
Telp. 0271-727446
Solo


You Might Also Like

12 comments

  1. aduuuuh.. nelan ludah miss.. pas gak puasa.. lagi dapet dispensasi gpp doong :D,
    gutlaaaak.. kita singan..hihi

    ReplyDelete
  2. Qiqiqi.. makasih ya mbak Binta uda mampir di mari. mmm, siapa coba yang bikin kompornya meledug? :D

    ReplyDelete
  3. Samaaaa...jadi pengen...*idem, nahan makan meski lagi dispensasi*
    Semoga menaaaang :)

    ReplyDelete
  4. Hehe, Makasih mbak Brina.. hayo ikut ngeramein juga :)

    ReplyDelete
  5. Duh, mbak santi bikin saya ngilerrrr...

    ReplyDelete
  6. Qiqiqi, Mbak Elyn.. mari ngiler berjamaah :D

    ReplyDelete
  7. xixixi kayak aku neh san, doyan mpek2 akhirnya dapat suami asli palembang, sekarang mahir deh bikin mpek-mpek ndiri;)

    ReplyDelete
  8. Aseli bikin ngiler..

    Postingannya udah saya publish di lounge BPI urutan 43 ya
    saya melarang buka postingan ini di jam puasa karena akan membuat perut tiba-tiba berkerontang,hehehe

    mantap
    sukses selalu
    salam bahagia

    ReplyDelete
  9. Mbak Nia, tesnya uda masuk :D

    Mbak Sara, ajarin bikin pempek dong :)

    Komunitas BPI,Qiqiqi.. Makasih udah ngintip

    ReplyDelete
  10. Asking questions are really good thing if you are not understanding something completely, however this paragraph provides nice understanding even. netflix.com login

    ReplyDelete
  11. For developing an owner-occupied business, you might be required to use 51 percent in the property. canada mortgage calculator There are several things you could possibly be capable to do to reduce your mortgage repayments. canada mortgage calculator

    ReplyDelete