Jatuh Cinta


Jatuh cinta berjuta indahnya.. Itu kata Titiek Puspa! Ku jatuh cinta, aku tak ingin pisah.. itu kata Shanty yang bener-bener penyanyi! Ada cinta yang kau getarkan saat ku resah dalam harap, oh indahnya.. itu kata cewek-cewek ‘Bening’. Indah cinta bila buai kasih mengalun nada putih suci abadi mewangi.. itu kata Frida. Indah.. terasa indah bila kita terbuai dalam alunan cinta, itu kata Padi! The Corrs bilang, “Love’s for a lifetime, not for a moment.. don’t say you love me, unless forever.” Kalau menurut Coco Lee, “Someone who stay around through all my ups and downs, please tell me now before i fall in love!”Michael W. Smith nggak mau kalah, dia bilang, “Love has found a magic space.. a deep and hidden place where time stands still.”Kalau kata sang pujangga, Kahlil Gibran, “Cinta takkan memberikan apa-apa pada kalian, kecuali keseluruhan dirinya. Dan iapun tidak akan mengambil apa-apa dari kalian, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki atau dimiliki, karena cinta telah cukup untuk cinta.”(ouuuwwhhh!) Ti Pat Kay lain lagi.. katanya, derita cinta itu tiada akhir, wew... nggak percaya? Tanya saja pada rumput yang bergoyang dombret (kalau ini kata ‘Yang Mood’ yang ugal-ugalan itu :P) Sepertinya ini sebelas dua belas sama sang penyair, Shakespears yang cintanya tragis dalam Romeo&Juliet. Bahkan ada yang lebih parah lagi, The Massive bilang, “cinta ini membunuhku, huwoooo..!” (cinta serem amat yak, sama kejamnya dengan fitnah!) Ada apa dengan cinta? Halah..
Berdasarkan buku yang saya baca, yang judulnya ‘Entah’ dari seorang penulis yang tidak mau disebutkan namanya dan belum tahu terbitnya kapan karena penerbitnya tidak jelas (heleeeh...) bahwa ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta itu antara lain suka ketawa-ketiwi sendiri tidak jelas apa sebabnya, tiba-tiba suka bercermin sambil nyanyi-nyanyi “mirror-mirror hanging on the wall, you don’t have to tell me who’s the biggest fool of all..” (penemuan baru kalau cinta ternyata bisa membuat seseorang tiba-tiba menjadi bodoh), tiba-tiba suka memerhatikan penampilan dan (ehem) wangi, tiba-tiba jadi (sok) rajin, rajin mandi, rajin sisiran.. tapi anehnya makan jadi tidak enak, tidurpun tak nyenyak, pikiran melayang kemana-mana. Yang jelas Virus 10M mulai menjangkiti.. Mau Makan Mules, Mau Merem Malah Melotot, Maunya Melamuuuuun Melulu... Intinya cinta itu membuat resah, gelisah, galau dan gundah gulana. It’s complicated!
Ah, abaikan saja dua paragraf di atas yang tidak penting itu! Karena (mungkin) itu bukan hakekat cinta yang sesungguhnya, hanya sebatas cinta terhadap makhluk bumi atau manusia. Salahkah itu? Tidak, manusia tidak dilarang mencintai dan menyayangi makhluk. Bahkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Sayangilah orang yang ada dibumi, niscaya kamu akan disayangi oleh yang ada di langit.” ( Hadist riwayat Abu Dawud dan Al-Tarmidzi). Tapi, cinta kepada makhluk tidak boleh menjadi penghambat cinta yang hakiki, yaitu cinta kepada Allah.
Kata ‘Allah’ berasal dari kata ‘ilah’ (Tuhan yang disembah). Sedangkan kata ‘ilah’ berasal dari ‘wilah’ yang berarti membuat resah, yang dicintai, yang dirindukan. Allah menjadi tumpuan cinta dan kerinduan setiap makhluk! Allah menciptakan alam semesta karena cinta. Cinta kepada Allah adalah cinta yang abadi, ia sumber dari segala cinta. Cinta kepada Allah tak terbatas ruang dan waktu, ia akan selalu menimbulkan kerinduan dari relung hati yang terdalam, rindu untuk segera ‘bertemu’, selalu melafalkan ayat-ayat terindahnya dalam setiap hela nafas dan jejak langkah.
Dalam bahasa Arab, cinta biasa diungkapkan dengan kata Mahabbah. Kata Mahabbah berasal dari kata habbah yang berarti benih, sumber dari kehidupan. Kata habbah juga berarti relung hati yang terdalam. Ia bersemayam di bagian paling privat dan terdalam dari hati manusia. Jika cinta telah memenuhi hati, maka tidak ada ruang lain untuk memikirkan selain yang dicintai. Cinta hanya milik hati, hanya hati yang bisa merasakannya.
Dalam tradisi Yunani Kuno dikenal tiga bentuk cinta, yaitu :
1.       Eros (cinta erotik)
Cinta ini terbatas pada hal-hal lahiriah saja. Ditandai dengan rasa ingin memilki, menguasai, menuntut dan mendesak. Dalam cinta ini, ego masih berperan walaupun sudah sedikit tereduksi.
2.       Philos (cinta yang tumbuh dari rasa simpati dan kebersamaan yang mendalam)
Di tahap ini, ‘aku’ telah menjadi ‘kami’ atau ‘kita’. Rasa ingin memiliki dan menguasai sudah melebur menjadi saling berbagi, saling memberi dan saling merasakan suka dan duka.
3.       Agape (cinta tertinggi)
Cinta ini ditandai dengan perhatian yang mendalam terhadap yang dicintai. Bukan hanya ‘saling’, tapi telah sampai pada tataran, mencurahkan, memberi tanpa syarat dan tidak lagi merasa dengan derita yang dialami demi yang dicintai. Agape adalah cinta spiritual yang telah jauh meninggalkan jasmaniah, ia telah sampai pada batin terdalam.
Kita tidak akan sampai pada cinta spiritual sebelum kita mampu untuk mencintai apa yang dicintai Allah dan RasulNya dan menjauhkan diri dari apa yang tidak disukaiNya. Dengan mencintai Allah, kita akan mencapai cinta yang hakiki. Bukan cinta semusim, bukan cinta sesaat, bukan cinta palsu, bukan cinta duniawi yang terkadang melenakan. Bukan pula cinta dengan segala definisinya yang bermacam-macam itu. Tapi cinta yang membuat kita selalu dibuai kerinduan pada ‘Sang Kekasih’, rindu yang tidak pernah berakhir. Cinta dan rindu yang paripurna! Serpihan-serpihan cinta manusia akan kembali ke asalnya, kepada Allah. Maka Allah adalah hulu yang menjadi sumber cinta dan padaNya pula ia kembali dan bermuara.
Lalu, bagaimana kita meraih cinta itu? Pecinta hanya damba kerelaan Kekasihnya. Pecinta hanya berharap bertemu Kekasihnya. Mata kalbu senantiasa memandang sang Kekasih. Kalbu mengenal dan melihat Tuhannya. Pecinta hanya puas di dekat Kekasihnya. Kalau Dia jauh, siapa lagi yang diharap? Orang yang mencintai Allah akan mengingatNya di mana saja dan kapan saja. Taubat dari segala dosa, sabar atas ujian hidup dan beribadah yang tulus menjadi sarananya.
“Semua yang kita cintai itu fana, seperti halnya diri kita sendiri. Yang kekal adalah ruh kita yang suci, karunia terbesar bagi kita, dan pemilik ruh itu, yakni pencipta kita. Kesadaran akan hal itu merupakan anugerah yang lebih besar dari semua yang kita miliki di dunia ini. Sebab, jika Allah mencintai hambanya, tentu Dia akan memberikan kapada orang tersebut pemahaman, kesadaran, iman dan rasa cinta kepadaNya.”
Ramadhan akan segera berlalu.. sudahkah ia menyisakan sedikit cinta untuk kita? Akankah kita bisa bertemu kembali dengan Ramadhan yang penuh dengan  cinta dan kasih  Illahi? Semoga! Ramadhan oh Ramadhan.. seandainya kau hadir setiap hari! Rasanya, aku belum puas menikmatimu, tapi kau akan segera berlalu! Ingin ku selalu berada dalam damai kasihmu. Rindu Ramadhan.. kan slalu memenuhi ruang batin yang haus akan iman. Ramadhan yang ku cinta.. Semoga ruhmu akan terbawa dalam setiap denyut nadi kehidupan. Izinkan aku untuk jatuh cinta dan terus jatuh cinta, marasakan manisnya beribadah, tak sebatas bulanmu, tapi jauh melampaui masa untuk menuju pada cintaNya. Menggapai cinta yang sebenar-benarnya cinta. Ya Allah.. Izinkan kami untuk terus belajar,  berbenah dan memperbaiki diri setiap saat. Mohon ampunanMu atas segala khilaf, dosa, niat yang terkadang masih dihiasi oleh riya dan dendam masa silam yang membelenggu hati. Mohon jauhkan kami dari sikap sombong dan segala hal yang membuatMu murka. Bimbing kami untuk selalu mendekatkan diri padaMu!
Sujud syukurku untuk Islam yang ku cinta. Alhamdulillah... nikmat Islam itu takkan pernah tergantikan, InsyaAllah..
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mencintai dan dicintai Allah.. Amiiiiin!

Kala malam bersihkan wajahnya dari bintang-bintang
Dan mulai turun setetes air langit dari tubuhnya
Tanpa sadar nikmatnya alam karena kuasaMu
Yang takkan habis sampai di akhir waktu
Perjalanan ini..

Terima kasihku padaMu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis oleh kata-kata
Hanya diriMu yang tahu besar rasa cintaku padaMU
Oh Tuhan.. anugerahMu tak pernah berhenti, slalu datang kepadaku
Tuhan semesta alam dan satu janjiku
Takkan berpaling dariMu

Terima kasihku.. Ya Allah
AnugerahMu..
Engkau sisihkan semua aral melintang di hadapanku
Dan buat terang seluruh jalan hidupku melangkah
(Takkan berpaling dariMu – Rossa)

You Might Also Like

No comments