[Review] Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa


Setiap kita akan berada pada berbagai fase kehidupan. Pada setiap fase tersebut, kita selalu dihadapkan pada berbagai macam pilihan dan pertanyaan. Pertanyaan seperti; kita mau jadi apa di masa depan, terkadang menimbulkan kekhawatiran dan kegelisahan. Buku ini mencoba membantu menjawab berbagai pertanyaan menggelisahkan tersebut.

Mengapa kita gagal terus? Mengapa kita tidak diterima di sekolah favorit dan universitas negeri? Mengapa jurusan yang kita pilih ternyata tak seperti yang dibayangkan? Bagaimana bisa kita terjebak dalam pekerjaan yang tidak sesuai passion? Dan segala rentetan pertanyaan yang pada akhirnya menimbulkan kegundahan dalam diri. Sementara di luar sana, kita melihat orang-orang begitu yakin dengan langkahnya. Ada yang diterima di sekolah favorit lalu tembus Perguruan Tinggi sesuai jurusan yang diidam-idamkan, lalu kuliahnya berjalan lancar. Sesudah lulus, rasanya mereka mudah saja mendapat pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan. Semua terlihat begitu mengalir. Dan kita pun meratapi diri.

Padahal hidup bukan sebatas peringkat, prestasi atau sederet angka membanggakan di saldo rekening. Kita terlalu terpaku oleh standar sukses yang dibuat oleh society dan media. Media kadang melenakan, hal-hal yang kita lihat selalu indah. Lalu kita membandingkan diri dengan orang lain. Dan melupakan perjuangan-perjuangan yang selama ini kita usahakan. Kita merasa gagal oleh pikiran-pikiran kita sendiri. Kita merasa tak pernah menjadi apa-apa. Pada akhirnya kita berpikir bahwa kita tidak akan pernah bisa menjadi luar biasa seperti orang-orang di luar sana.

Kadang kita harus sadar diri, bahwa kita memang orang yang biasa-biasa saja. Kita tak pernah menjadi apa-apa. Kita sudah terbiasa gagal. Tapi, bukankah kegagalan demi kegagalan yang kita hadapi justru lebih menguatkan? Lalu, apa saja yang harus kita siapkan untuk membuka lembaran baru dalam menghadapi masa depan? Tentu saja kita harus bergerak, memperjuangkan apa-apa yang ingin kita capai. Mengejarnya dengan sungguh-sunguh sambil terus diiringi dengan doa.  

Pada saat kita sudah meraih apa yang kita inginkan, kadang kejenuhan juga bisa melanda. Ada kalanya kita justru ingin keluar dari zona nyaman. Dengan dalih butuh mencari makna yang tepat, tak sebatas kenyamanan. Tapi pada akhirnya kita malah tidak menemukan kenyamanan baru yang kita cari. Masa depan kadang memang tak pasti.

Ya, kita harus percaya bahwa hidup adalah tentang sebaik-baik berusaha. Percayalah, bahwa setiap perjuangan tidak akan sia-sia. Jangan pernah berpikir bahwa kita bukan apa-apa. Meskipun orang lain berpikir kita bukan apa-apa. Kita adalah apa yang kita usahakan. Kita adalah kita dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Kegagalan yang pernah terjadi dalam hidup kita adalah pelajaran untuk terus memperbaiki diri di masa depan.

Salah satu kutipan dari buku ini patut untuk direnungkan: “Karena di balik keterpurukan, kita tetap berusaha sabar, kita tetap berusaha percaya, kita tetap berusaha baik, dan kita senantiasa memperbaiki diri. Kepada Allah yang MahaKuasa atas segala sesuatu. Dan, sungguh, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena rahmat-Nya, Dia memasukkanmu ke dalam surga yang abadi. Dan, itulah kesuksesan yang sesungguhnya. Karena apa artinya semua kesuksesan duniawi jika akhirnya tidak indah?”

Buku ini mengupas tuntas mengenai segala hal yang menggelisahkan dalam menghadapi masa depan. Penulis memberikan tip-tip sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, untuk bisa kita renungkan makna-makna yang terselip di dalamnya. Penulis juga menyisipkan sebagian pengalaman pribadinya dalam mengelola kegelisahannya. Buku ini cocok dibaca oleh pelajar, mahasiswa ataupun pekerja yang masih merasa galau dengan permasalahan kesehariannya. Harapannya, kita bisa menjadi pribadi bijak yang senantiasa bersyukur dan pintar mengelola potensi diri serta bertindak sesuai peran masing-masing yang memberikan manfaat untuk sesama. Yakin saja, kita bisa menjadi seperti apa yang kita inginkan dan usahakan.

 

Judul Buku                 : Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa

Penulis                        : Alvi Syahrin

Penerbit                     : GagasMedia

Tebal                          : 236 Halaman; 13 x 19 cm

Terbit                         : November 2019

ISBN                            : 978-979-780-948-5

Harga                          : Rp 88.000,-

You Might Also Like

No comments