Vaksin dan Pandemi

Awal 2021, perjuangan melawan pandemi berlanjut. Tanggal 8 Januari 2021, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia menyatakan vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang sertifikasinya diajukan oleh PT. Bio Farma adalah Suci dan Halal. Badan POM pun memberikan Persetujuan Penggunaan Darurat.

13 Januari 2021 menjadi hari bersejarah untuk pandemi Covid-19 di Indonesia. Vaksin Sinovac mulai diberikan secara bertahap, prioritas untuk tenaga kesehatan dan petugas publik terlebih dahulu sebanyak 1,2 juta dosis. Kemudian ditambah lagi sebanyak 1,8 juta dosis. Untuk penerima vaksinnya ada kriteria yang harus dipenuhi.


 
 
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), ada beberapa kondisi yang membuat vaksin Covid-19 tidak dapat diberikan.

VAKSIN TIDAK DIBERIKAN:
 
- Apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil >140/90
- Pernah terkonfirmasi menderita Covid-19
- Sedang hamil atau menyusui
- Mengalami gejala ISPA seperti batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir
- Ada anggota keluarga serumah yang sedang dalam perawatan karena penyakit Covid-19
- Sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah
- Menderita penyakit jantung
- Menderita penyakit autoimun sistemik
- Menderita penyakit ginjal
- Menderita penyakit reumatik autoimun/rhematoid arthritis
- Menderita penyakit saluran pencernaan kronis
- Menderita penyakit hipertiroid/hipertiroid karena autoimun
- Menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais/defisiensi imun, dan penerima produk darah/transfusi
- Bila menderita HIV, tanyakan angka CD4-nya

VAKSIN DITUNDA:

- Apabila berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang demam (≥37.5 °C)
- Untuk pasien TBC dalam pengobatan dapat diberikan vaksinasi  >2 minggu mendapat obat anti tuberkulosis
- Penderita DM tipe 2 terkontrol dan HBA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7.5%
 
 
 
PENGALAMAN VAKSIN
 
Saya sendiri, karena bekerja di rumah sakit, maka saya termasuk ke dalam gerbong-gerbong awal penerima vaksin. Saat itu, banyak yang tertunda karena banyak yang secara mendadak hipertensi. Ketika saya ngobrol dengan teman-teman, rata-rata karena merasa panik. Saya pun demikian. Vaksin pertama dan kedua saya jalani dengan deg-degan. Pikiran saya campur aduk, apakah vaksinnya akan efektif? Bagaimana kalo terjadi efek samping yang tak diharapkan? Dan berbagai macam pikiran lainnya. Saya yang biasanya hipotensi mendadak hipertensi juga. 
 
Berdasarkan pengalaman saya itu, saya ingin menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan sebelum hari H vaksin untuk meminimalisir keresahan-keresahan seperti yang saya alami.
 
PERSIAPAN-PERSIAPAN SEBELUM VAKSIN:
 
1. Jaga kesehatan fisik (makan sehat dan teratur, cukup vitamin, cukup olahraga, cukup istirahat).
2. Jaga kesehatan mental (rileks dan jangan panik, berserah kepada Allah).
3. Jika mempunyai alat tensimeter sendiri baiknya dibawa. Tensimeter di tempat vaksin yang dipakai nonstop, jadinya berisiko tidak akurat.

Vaksin akan diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 2 minggu. Dan antibodi baru akan terbentuk kurang lebih sebulan setelah vaksin kedua. Itu pun efikasi sinovac hanya 65%.
 
 
SESUDAH VAKSIN

Semua vaksin belum terbukti efektif mencegah Covid-19. Tidak ada jaminan jika sudah vaksin maka akan aman dari virus. Dengan vaksin, jika terkonfirmasi positif, diharapkan tidak terjadi perburukan. Dan kekebalan komunitas diharapkan meningkat.

Jadi, sesudah mendapat vaksin pun, kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan 3M. Tetap memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Usahakan untuk stay at home semaksimal mungkin. Jangan lengah dan jemawa.

Juga, selalu berdoa, berdoa dan berdoa...
 
Karena sebanyak apapun kita berusaha, Allah yang akan menentukan segalanya. Allah knows best.

Vaksin dan menerapkan protokol kesehatan 3M adalah bentuk ikhtiar kita. Tidak ada yang tahu keefektifan dan efek samping pada masing-masing individu.
 
Pada akhirnya, kita semua adalah objek penelitian untuk segala teka-teki pandemi ini.

Demi menguak secuil debu dari ilmu pengetahuan di alam semesta tak terbatas, yang menjadi bagian karunia ilmu-Nya yang MahaLuas.

Sungguh, kita tak ada apa-apanya. Betapa manusia hanyalah makhluk lemah, yang wajib berikhtiar maksimal demi mendapatkan petunjuk-Nya.

Bismillah, semoga vaksinasi ini akan menghapus pandemi perlahan-lahan, dengan ridho dan pertolongan Allah.

Aamiin.


Catatan:

Untuk informasi seputar Covid-19 dan vaksinasi, silahkan klik  https://covid19.go.id/





You Might Also Like

No comments