Really amazed, Dan Brown wrote a children book!
Awalnya saya agak-agak terpana ketika
tahu Dan Brown menulis buku cerita anak. Yang pertama terlintas adalah, apakah
bukunya akan dipenuhi dengan kode-kode rahasia dan petualangan mengejutkan
macam The Da Vinci Code?
Simfoni musik hewan-hewan. Iya,
seperti itulah temanya.
Dan Brown sendiri mengaku bahwa ia
adalah seorang penulis musik sebelum menjadi penulis cerita. Menurutnya, musik
adalah tempatnya berlindung semasa kanak-kanak. Musik membuatnya tenang saat
merasa tegang, menjadi sahabat karib ketika sendiri, membantu menyatakan
kegembiraan, serta membangkitkan kreativitas dan imajinasi.
Dalam Wild Symphony, si Tikus Musikus akan menjadi pemandu memasuki petualangan menyusuri rimba, kolam, pepohonan, padang luas, dan dalam lautan. Di sepanjang jalannya, si Tikus Musikus menyelipkan petunjuk. Suatu permainan rahasia! Nah kan, percayalah, Dan Brown memang penuh dengan teka-teki!
Overall, ceritanya bagus dan efektif. Ilustrasi yang dipercayakan kepada Susan
Batori pun
indah
dan menyatu dengan cerita. Ada selipan motivasi pada tiap karakter tokoh ceritanya yang sambung-menyambung.
Penulisannya memadukan antara prosa liris dan puisi naratif. Mungkin lebih
mendekati verse novel.
Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun
bisa menikmati buku ini. Untuk anak-anak, mungkin akan lebih baik lagi jika
sambil didampingi orang yang lebih dewasa, mengingat ada beberapa kalimat yang
'nyastra'. Jadi, bisa sambil diskusi mengenai kosakata dan motivasi
pengembangan diri. Atau, bisa jadi anak-anak zaman sekarang pun telah memahami banyak kosakata. Bacaan-bacaan bagus nan melimpah pada zaman digital tentu menjadi
pendukungnya.
Selain cerita dan ilustrasi yang
bagus, buku terjemahan akan lebih menarik jika diterjemahkan dengaan cermat.
Dan buku ini sudah ada di tangan penerjemah yang tepat. Salut untuk Djokolelono yang menerjemahkan
buku ini dengan jeli,
memadupadankan beberapa pilihan kata yang bersinonim. Membuat cerita melebur secara
estetika bahasa. Di tangan penerjemah yang tepat, muatan sastra sebuah karya lebih terasa.
Memang tak diragukan lagi, mengingat
kiprah Djokolelono sebagai penulis buku anak sejak akhir tahun 1970-an sampai dengan
sekarang. Selain itu, ia juga dikenal sebagai penerjemah buku cerita anak
klasik sepanjang masa seperti seri Mallory Towers karya Enid Blyton,
seri Little House karya Laura Ingalls Wilder dan Petualangan Tom Sawyer
karya Mark Twain. Bisa dikatakan Djokolelono memang sangat mumpuni di
bidangnya. Saya sendiri kadang merasa tak sadar, bahwa masa kecil saya telah
disuguhi cerita-cerita hasil terjemahan Djokolelono.
Untuk seri Little House karya Laura Ingalls Wilder, saya pernah membuat ulasannya di sini: Little House - Laura Ingalls Wilder
Buku ini terasa semakin unik karena dilengkapi
dengan aplikasi musik Wild Symphony yang QR-nya bisa ditemukan di
halaman terakhir. Untuk mendengarkan sampel orkestranya yang harmonis,
menyenangkan dan penuh semangat, kamu bisa mengunjungi situs: https://wildsymphony.com/
Lalu saya berpikir, betapa indahnya
jika buku ini nantinya dialihwahanakan menjadi film. Tentu tidak akan kalah
dengan film-film kartun Disney.
Lalu saya berpikir lagi, kenapa Dan
Brown bisa sedemikian kerennya ya? Hmm,
karena, entah buku dewasa, entah buku anak-anak, semua ia karyakan dengan
totalitas.
Judul Buku : Wild Symphony
Pengarang :
Dan Brown
Ilustrator : Susan Batori
Penerjemah :
Djokolelono
Penerbit :
Mizan
ISBN :
978-602-441-235-7
Kalau buku ini demikian hebat dalam bahasa Indonesia, berarti penerjemahnya memang ajaib luar biasa. Dari beberapa foto, terbaca pak djoko berhasil menjaga rima narasi sekaligus tetap mudah dipahami. Keren.
ReplyDeleteIya, betul, tidak mudah menerjemahkan dengan tetap menjaga rima.
Delete