Review Film Farha

Sebuah Katastrofe Bernama Nakba

Dear gadis Palestina…


Beberapa waktu lalu, aku nonton film, Farha judulnya. Dan ingatanku kembali melayang kepadamu dan negerimu. Farha, film yang lebih sarat ‘sunyi’, tetapi ‘berbicara’ banyak.


Film ini terinspirasi dari kisah nyata seorang gadis pengungsi Palestina ke Suriah pada peristiwa Nakba, yang terjadi pada pertengahan Mei 1948. Malapetaka yang mungkin terjadi pada generasi kakek dan nenekmu. Fakta Ketika zionis Israel membombardir lebih dari 500 desa di Palestina, telah menyebabkan penghapusan geografis, penolakan hak kembali, dan penciptaan pengungsi permanen, benar-benar telah menghancurkan hidup masyarakat negerimu.


www.santiartanti.com

 

Setelah pengusiran besar-besaran itu, zionis Israel mendeklarasikan kemerdekaannya. Dan negerimu telah terdepopulasi. Peta negara menyusut drastis dari waktu-ke waktu. Lalu hilang namanya dari peta dunia.

How could such a terrible thing like this happened? What about the role of the UN?

(Well, we all know how ignorant they are)

Review Film Farha

Dear gadis Palestina…

Dalam film diceritakan, Farha memiliki mimpi untuk mengenyam pendidikan sampai ke universitas. Ketika impian itu hampir teraih, semuanya hilang tak berbekas begitu zionis Israel menghancurkan desanya. Ayah Farha berkeras supaya Farha bisa ikut serta melarikan diri bersama keluarga sahabatnya. Namun, Farha tak mampu berpisah dengan ayahnya yang memilih bertahan menjaga desa.

Ayah Farha pun berusaha keras untuk keselamatan anak gadisnya. Maka, Farha ditempatkan di dapur yang terpisah dari rumah utama dan menguncinya di sana. Sementara ayahnya berjuang mempertahankan desa, Farha tersembunyi dalam ruang sempit, gelap dan minim makanan.

Dari celah ruang sempit itu, sambil bertahan hidup semampunya, Farha mendengar dan menyaksikan kekejaman demi kekejaman yang dilakukan oleh zionis Israel kepada warga Palestina. Sementara ayahnya tak kunjung kembali. Dalam diam, kepayahan dan hampir gila, Farha berusaha keluar dengan mematahkan apa saja dan berusaha meminta bantuan. Namun usahanya nihil. Kesabarannya lenyap Ketika menyaksikan penelantaran bayi tak berdosa di halaman rumah, setelah seluruh keluarganya dibantai habis oleh zionis Israel.


www.santiartanti.com

Dear gadis Palestina…

Siapa pun yang berada dalam situasi itu, pasti akan merasakan trauma berkepanjangan. Generasi yang tumbuh dalam peristiwa Nakba mungkin tak akan pernah bisa melupakan getirnya. Seiring berjalannya waktu dan bergantinya generasi, mungkin zionis Israel berharap semua orang akan melupakannya. Namun, arsip sejarah telah tertulis, menjadi pengajaran dan pengingat generasi sekarang untuk terus berjuang dan menuntut hak-hak berdaulat negeri. Ketika perjuangan dengan segala cara belum juga menentramkan negerimu, film-film seperti ini rasanya dapat sedikit mewakili dan layak diapresiasi.

Dear gadis Palestina…

Konon kabarnya, banyak kru film yang menangis di belakang layar ketika membuat film ini. Ini sangat dimengerti, mengingat mereka serasa menyaksikan bahwa keluarga mereka pun mengalami hal serupa sebagai pemeran utamanya dalam kehidupan nyata. Salah satu detail kecil yang menggambarkan bahwa film ini dibuat dengan sepenuh hati.



Dear gadis Palestina…

Konon, zionis Israel sangat terganggu dan kebakaran jenggot dengan rilisnya film ini. Mereka berusaha keras menjegal film ini dan mengatakan bahwa isi film ini fitnah semata. Padahal dalam kenyataannya, hal-hal yang zionis lsrael lakukan kepada warga Palestina jauh lebih brutal bukan? Lihat saja bagaimana mereka menahan dan menyiksa Ahed Tamimi, seorang gadis Palestina yang berani berkonfrontasi dengan prajurit Israel demi menentang pendudukan Israel di Tepi Barat. Atau yang belum lama terjadi, penembakan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh yang sedang bertugas meliput berita. Dan peristiwa tragis tak terhitung lainnya selama pendudukan zionis Israel di Palestina selama lebih dari 70 tahun lamanya. And everyone knows that…


www.santiartanti.com

Dear gadis Palestina…

Film yang lokasi pengambilan gambarnya dilakukan di Yordania ini tayang perdana dalam Festival Film Toronto pada pertengahan September 2021. Lalu berlanjut pada Festival Film Internasional Laut Merah di Jeddah dan menerima dana pascaproduksi. Kabar baiknya, film ini berhasil meraih penghargaan The Best Youth Feature Film dalam Asia Pacific Screen Awards 2022. Film ini juga mendapatkan kesepakatan untuk tayang di Netflix pada 1 Desember 2022 kemarin. Semoga, akan lebih banyak lagi orang yang menonton film ini. Dan biarkan orang menilai, film atau fakta yang lebih mengenaskan.

Dear gadis Palestina…

Mari sama-sama berharap, akan ada film-film serupa lainnya di masa mendatang, yang bisa turut serta mengawal perjuangan negerimu.


www.santiartanti.com
Image Credit: Wikipedia Farha

Judul Film          : Farha

Sutradara            : Darin J. Sallam

Pemeran             : Karam Taher, Ashraf Barhom, Tala Gammoh, Sameera Elasir, Majd Eid, Firas Taybe

Produksi              : TaleBox (Yordania) bersama Laika Film&Television dan Chimney (Swedia)






You Might Also Like

2 comments