Belajar dari Mahatma Gandhi

Mohandas Karamchand Gandhi adalah nama aslinya. Ia merupakan tokoh spiritual, pengacara, dan politikus India yang turut serta memperjuangkan kemerdekaan India dari kolonialisme Britania Raya. Ia mendapat julukan Mahatma, yang berasal dari dua suku kata, Maha yang berarti besar, dan Atma yang berarti jiwa. Mahatma Gandhi memiliki jiwa besar, yang jejaknya merupakan kebanggaan bagi India dan dunia.

Mahatma Gandhi dikenal dengan ajarannya Satyagraha yang diartikan sebagai jalan yang benar atau jalan menuju kebenaran. Nilai-nilai ajarannya sederhana berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional, yaitu satya (kebenaran) dan ahimsa (non kekerasan).

Mahatma Gandhi menonjol karena kecerdasan dan cara hidupnya yang sederhana. Nilai-nilai ajaran Mahatma Gandhi melebur dalam tiga prinsip hidupnya, yaitu self awareness, self control, dan harmony with nature.

Self awareness merupakan kesadaran atas kemanusiaan kita, identitas yang kita sandang, amanah yang harus kita jalankan, kelebihan dan kekurangan diri. Self awareness bagai sebuah ‘cermin’, fase ketika kita mengenal diri dan mengakuinya, bagaimana memahami karakter, perasaan, dan keinginan diri.

Self control merupakan kemampuan untuk mengendalikan diri. Fase ketika kita tahu kapan harus mundur atau maju, lari atau jalan, semangat, sabar, tawakal, dan segala keputusan lain yang harus diambil dalam hidup dengan mempertimbangkan baik buruknya. Self control merupakan pengaturan diri, yang berperan penting dalam menjaga perilaku dalam berhubungan dengan individu lain dan lingkungan.

Harmony with nature adalah bagaimana kita hidup selaras dengan alam semesta. Bagaimana cara kita memanfaatkan dan menghormati alam sebagai bagian dari diri. Eksploitasi terhadap alam semesta merusak keseimbangan alam, yang akhirnya merusak dan mengacaukan ritme hidup kita sendiri. Gaya hidup kita turut memberi andil pada keadaan alam sekitar. Alangkah bijak jika kita memperlakukan alam dengan adil, sehingga keindahan kita melengkapi keindahan semesta.