Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar nama
Timor Leste? Disintegrasi, referendum atau pelanggaran HAM? 23 tahun berada
dalam pangkuan ibu pertiwi, ternyata tidaklah cukup bagi PBB untuk mengakui
bahwa Lorosa’e termasuk wilayah NKRI. Selama kurun waktu itu, konflik tak
pernah surut merongrong daerah bekas jajahan Portugis itu. Pemerintah Indonesiapun
banyak mendapat kecaman dan tekanan dari dunia internasional. Berbagai
kebijakan diambil. Salah satunya, mengadakan jajak pendapat, menentukan nasib
rakyat Timor timur apakah akan tetap bergabung dengan NKRI atau memilih merdeka.
Hasilnya, jajak pendapat yang digelar tanggal 30 Agustus 2009 itu dimenangkan
oleh pihak pro kemerdekaan. Lebih dari 78% rakyat Timor timur memilih menutup
sejarah bersama NKRI. Masalahnya, pasca jajak pendapat, banyak pihak yang
kecewa. Lalu terjadi tindakan kekerasan, teror, intimidasi yang berbuntut pada pelanggaran
HAM. Akibat peristiwa itu, banyak orang mengungsi ke wilayah perbatasan yang
lebih aman.
Read More