IMuseum IMERI

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Fakultas kedokteran Universitas Indonesia kampus Salemba
 

iMuseum adalah museum kesehatan yang terletak di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Jl. Salemba Raya No. 6 Jakarta Pusat, tepatnya di dalam gedung IMERI (Indonesian Medical Education and Research Institute). iMuseum buka setiap hari Selasa-Jumat, jam 09.00-17.00 WIB

iMuseum bisa dijadikan alternatif wisata edukasi kesehatan karena koleksinya sangat lengkap, meliputi sejarah dan info-info seputar kesehatan.

 

Di area lobi iMuseum, kita akan disambut informasi mengenai penurunan sifat DNA dan edukasi tentang pemahaman tubuh manusia. Memasuki area dalam museum, kita langsung berhadapan dengan timeline perjalanan pendidikan kesehatan di Indonesia sejak zaman kolonial.

 

Area selanjutnya adalah pendidikan kesehatan, yang menjabarkan secara lengkap sejak masa prenatal, 1000 hari kehidupan pertama, remaja, penyakit menular dan tidak menular, penyakit tropik, bantuan hidup dasar, serta lansia sehat dan aktif. Yang paling menyenangkan dari area ini adalah disediakannya visualisasi anatomi 3D untuk lebih memudahkan pemahaman materi.

 
IMUSEUM IMERI

Ada ruangan khusus yang menyediakan etalase pendidikan, seperti alat bantu pendidikan, koleksi spesimen, dan kadaver. Namun, untuk memasuki ruangan ini harus melalui perjanjian terlebih dahulu, dan diutamakan untuk pelajar atau mahasiswa yang sedang melakukan penelitian.

 

Sejarah Pendidikan Kedokteran FKUI

Pada tahun 1849 diterbitkan Gouvermentsbesluit (Keputusan Pemerintah) No. 22 tanggal 2 Januari 1849 untuk pendirian sekolah pelatihan dokter pribumi. Kemudian pada 1 Januari 1851, sekolah pelatihan dokter pribumi berdiri dengan nama Onderwijs van Inlandsche Eleves voor de Geneeskunde en Vaccine. Lama pendidikan selama 2 tahun dan diselenggarakan di rumah sakit militer Weltevreden.


Berdasarkan Keputusan Pemerintah No. 10 tanggal 5 Juni 1853, para tamatan pendidikan kedokteran diberi gelar Dokter Djawa (walau masih dipekerjakan sebagai mantri cacar). Nama lembaga pendidikan berubah menjadi Dokter Djawa School.

 

Pada tahun 1864, Lama pendidikan kedokteran menjadi tiga tahun dan lulusan dapat menjadi dokter mandiri. Pada tahun 1875, lama pendidikan kedokteran bertambah, menjadi tujuh tahun.

Pada tahun 1889, nama sekolah berubah menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Geneeskundige atau sekolah pendidikan ahli ilmu kedokteran pribumi.


Pada tahun 1898, berdiri STOVIA (School tot Opleidieng van Inlandsche Artsen) atau sekolah pendidikan dokter bumiputera. Lulusannya disebut Dokter Bumiputera (Inlandsche Arts).

Untuk sejarah gedung STOVIA lama bisa dibaca di sini: Museum Kebangkitan Nasional

Pada tahun 1902, berdiri gedung baru sekolah kedokteran di Hospitaalweg (Sekarang Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatat Soebroto), dengan lama pendidikan sembilan tahun.


 

Pada tahun 1913, nama sekolah pendidikan dokter berubah menjadi STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) atau sekolah pendidikan Hindia Belanda. Pendidikan dapat diperoleh siapa saja dengan lulus ujian dan masuk dengan biaya sendiri. Lama pendidikan selama sepuluh tahun, dan lulusannya bergelar Dokter Hindia (Indische Arts).

 

Pada tahun 1919, berdiri Rumah sakit Pusat CBZ (Centrale Burgerlijke Ziekenhuis) atau sekarang Rumah Sakit Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, sebagai rumah sakit pendidikan siswa STOVIA. Rumah sakit ini merupakan pindahan dari rumah sakit umum di Glodok (Statsverband Hospital).

 

Pada tanggal 5 Juli 1920, STOVIA pindah ke Gedung Salemba. Selanjutnya pada 16 Agustus 1927, Pendidikan Kedokteran berubah dari Pendidikan Menengah kejuruan (Middlebar Vakonderwijs) menjadi Pendidikan Tinggi (Academisch Peil) dan nama berubah menjadi GHS (Geneeskundige Hogeschool). Kurikulum pendidikan mengikuti kurikulum pendidikan Belanda, dengan lama pendidikan kembali menjadi tujuh tahun.

 

Setahun setelah Indonesia merdeka, nama sekolah menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia. Setahun kemudian, Belanda kembali menginvansi Indonesia dan melangsungkan pendidikan kedokteran dengan nama Ganeeskundige Faculteit, Nood Universitet van Indonesia.

Kemudian pada tanggal 2 Febuari 1950, kedua institusi tersebut lebur menjadi satu dengan nama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

 

IMERI FKUI
IMERI FKUI

You Might Also Like

No comments