Review Film Ready Player One

Review Ready Player One
Image Credit: wall.alphacoders.com

Seberapa besarkah kamu percaya pada hal-hal dalam dunia virtual?

Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di dunia virtual. Bahkan satu dekade terakhir ini, media sosial menjamur. Fokus dunia nyata teralihkan.

Menurut seorang filsuf Yunani, Aristoteles, tujuan akhir dari hidup manusia adalah kebahagiaan. Tentu, Aristoteles yang hidup pada masa Sebelum Masehi menyandarkan pemikirannya pada proses mencari kebahagiaan di dunia nyata.

Sekarang, kita hidup pada era dunia yang terbelah dua, nyata dan maya. Kemajuan teknologi telah melahirkan realitas virtual. Lalu, apakah kita bisa mencari kebahagiaan pada dunia realitas virtual?

Mari mencari jawabannya bersama Wade, tokoh utama film Ready Player One.

Wade digambarkan hidup pada latar waktu 2045. Saat itu, dunia tidak sedang baik-baik saja. Krisis energi global telah menyebabkan perubahan iklim yang membawa dampak bencana dan kemiskinan. Wade, pemuda yatim piatu, tinggal bersama bibinya di trailer padat penghuni bernama Portland Avenue Stacks. Keadaan pascabencana sungguh memprihatinkan. Orang-orang butuh pelarian dari hal itu. Mereka menemukan ‘dunia lain’ dalam gim video realitas multiperan daring.

 

Review Ready Player One
Image Credit: wall.alphacoders.com

Adalah OASIS (Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation), sebuah dunia virtual yang diciptakan oleh James Halliday. Di OASIS, orang bisa menjadi apa saja, bebas dari segala masalahnya.

Wade adalah pemuda yang banyak masalah dengan hidupnya, banyak jerawat, dan introvert. Namun, di OASIS, itu semua tak penting. Parzival, avatar Wade di dunia OASIS, jauh lebih percaya diri dan positif, bebas merancang kehidupannya.


PERBURUAN EASTER EGG

Jauh sebelum kematiannya, James Halliday menciptakan sebuah gim yang berhadiah Easter Egg. Barang siapa yang berhasil menemukannya, akan mendapat 240 miliar dolar dan kepemilikan seluruh OASIS. Ada 3 kunci tersembunyi untuk dapat membuka 3 gerbang yang harus dilalui demi mendapatkan Easter Egg, yaitu Tembaga, Giok, dan Kristal. Bertahun-tahun, tak ada yang menemukannya.

Sampai akhirnya, Wade dalam avatar Parzival menemukan kunci pertama!

Easter Egg memberi semangat pada hidup Wade. Dalam perburuan selanjutnya, avatar Parzival dipertemukan dengan rekan-rekan di “gunter” (pemburu telur). Mereka adalah Art3mis, Aech, Daito, dan Shoto, yang menjadi satu tim perburuan. Perjuangan itu tak mudah, karena mereka harus berhadapan dengan IOI, perusahaan yang mengendalikan segala hal di dunia kecuali OASIS. IOI mempekerjakan para “Sixer” untuk memburu Easter Egg dan mendapatkan OASIS.

 

MENCARI KEBAHAGIAAN

Keseruan film ini terletak pada pemecahan teka-teki yang diciptakan Halliday dalam menemukan tiga kunci tersembunyi. Inilah War Games. Penuh drama, intrik, pertempuran virtual, dan referensi gim era 80-an yang melimpah.

 

Review Ready Player One
Image Credit: wall.alphacoders.com

Dengan segala pengorbanannya, dapatkah Wade aka Parzival menemukan Easter Egg?

Pada klimaks film, Wade bertemu dengan sosok virtual Halliday yang mengingatkan bahwa permainan bukanlah kehidupan nyata. Halliday menciptakan OASIS karena merasa tak nyaman di dunia nyata.

Dunia nyata memang kadang mengerikan dan menyakitkan, tapi itu juga satu-satunya tempat di mana kita bisa menemukan kebahagiaan sejati.

Pada akhirnya Wade pun berpikir bahwa menjalani hidup dalam gim bukanlah cara hidup yang benar. Sosok Art3mis, yang dalam kehidupan nyata bernama Samantha, mengajari Wade untuk hidup lebih baik di dunia nyata.

So far, menurut saya, Ready Player One masih merupakan film terbaik bertema dunia realitas virtual yang pernah saya tonton. Kualitas animasinya yang menggambarkan dunia metaverse begitu jernih dan 'hidup'. Sound effects-nya menyatu dalam setiap permainan gim. Pesan yang disampaikan pun universal dan relevan dengan kondisi terkini.

Wade adalah refleksi pribadi yang akhirnya mewaspadai realitas semu, yang tidak mau terjebak dalam dunia rekaan. Kehidupan nyata tetaplah yang terbaik.

So, definisi kebahagiaan yang menjadi tujuan akhir hidup manusia ala Aristoteles pun masih relevan sampai hari ini.

Dan, jangan sampai, dominasi terhadap teknologi mendegradasi kemanusiaan kita. 

Ini juga mengingatkan saya akan quote berikut:

"Jangan adopsi teknologi yang membuat manusia tersisihkan, memenuhi keserakahanmu saja, membuatmu makin buruk dan lebih buruk sebagai manusia, serta melahirkan eksploitasi dan disintegrasi."
- Mahatma Gandhi -

Ready Player One
Image Credit: Wikipedia Ready Player One

 

Judul Film: Ready Player One
Genre: Fiksi Ilmiah
Sutradara; Steven Spielberg
Penulis: Zak Penn, Ernest Cline (Berdasarkan Novel Ready Player One, karya Ernest Cline)
Pemain: Tye Sheridan, Olivia Cooke, Mark Rylance, Ben Mendelsohn, Win Morisaki
Produksi: Warner Bros. Pictures
Rilis: 28 Maret 2018
Waktu: 140 Menit



You Might Also Like

No comments